Afiksasi:
pembentukan verba
Afiksasi adalah salah
satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori
nomina maupun yang berkategori ajektiva. Ada beberapa afiks-afiks verba yaitu:
1. Verba
berprefiks ber-
a. Morfem
dasar terikat contohnya bertempur bentuk dasarnya yang berupa morfem dasar
terikat dari tempur.
b. Morfem
dasar bebas contohnya berladang bentuk dasarnya yang berupa morfem bebas
ladang.
c. Bentuk
turunan berafiks contohnya berpakaian bentuk dasarnya pakaian.
d. Bentuk
turunan reduplikasi contohnya berlari-lari bentuk dasar lari-lari.
e. Bentuk
turunan hasil komposisi contohnya berjual beli bentuk dasarnya jual beli.
2. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mempunyai (dasar)’ dan ‘ada
(dasar)nya. Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+benda),
(+milik), dan atau (+bagian). Contohnya : berayah ‘mempunyai ayah’
3. Verba
berprefiks ber- meliliki makna gramatikal ‘memakai’ atau ‘mengenakan’. Apabila
bentuk dasarnya mempunya komponen makna (+pakaian) atau (+perhiasan). Contohnya
: berkebaya ‘memakai kebaya’
4. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘megendarai’, menumpang’ atau ‘naik’.
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kendaraan) Contohnya:
bersepeda ‘mengendarai sepeda’.
5. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘berisi’ atau ‘mengandung’. Apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), (+dalaman), (+kandungan
)Contoh: beracun ‘mengandung kuman’.
6. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengeluarkan’ atau ‘menghasilkan’. Apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+hasil) atau (+keluar).
Contoh : bertelur ‘mengeluarkan telur’.
7. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengusahakan’ atau ‘mengupayakan’. Apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+bidang usaha). Contoh : beternak ‘
mengusahakan ternak’.
8. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘melakukan kegiatan’. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+banda) dan (+kegiatan). Contoh: berdebat
‘melakukan debat’.
9. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengalami’ atau ‘berada dalam
keadaan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+perasaan batin).
Contoh:bergembira ‘dalam keadaan gembira’.
10. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘kumpulan’ atau ‘kelompok’. Apabila
bentuk dasarnyamemiliki komponen makna (+ jumlah) atau (+ hitungan).contoh :
berdua ′kumpulan dari dua (orang)′.
11. Verba
berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′memberi′. Apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ benda) dan (+ berian). contoh :bersedekah ′memberi
sedekah′.
Catatan:
Ada
sejumlah kata berprefiks ber- yang tidak bermakna gramatikal, melainkan
bermakna idiomatikal. Misalnya:
-
berpulang dengan makna ′meninggal′.
-
bersalin dengan makna ′melahirkan′.
-
bertekuk lutut dengan makna ′menyerah′.
-
bertolak dengan makna ′melakukan
perjalanan′.
Ø Verba
Berkonfiks dan Berklofiks Ber-an
Verba
berbentuk ber-an seperti pada kata bermunculan dan berpakaian memiliki dua
macam proses pembentukan. Pertama, yang berupa konfiks, artinya prefiks ber- dan
sufiks –an itu diimbuhkan secara bersamaan sekaligus pada sebuah bentuk dasar.
Kedua, yang berupa klofiks artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu tidak
diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah dasar.
1. Verba
berkonfiks ber-an memiliki makna gramatika
‘banyak serta tidak teratur’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna
(+ tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak). Contoh :berlarian ′banyak yang
berlari dan tidak teratur′.
2. Verba
berkonfiks ber-an memiliki makna ‘saling’ atau ‘berbalasan’. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak).
Misalnya: bermusuhan ′saling memusuhi′.
3. Verba
berkonfiks ber-an memiliki makna gramatika ‘saling berada di’. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+ letak), (+ tempat).
Misalnya:bersebelahan ′saling berada di sebelah′.
Catatan
Verba berkonfiks atau berklofiks ber-an
jumlahnya tidak banyak. Di antara yang
tidak banyak itu terdapat pada verba-verba:
Ø Verba
berklofiks ber-kan
Verba
berklofiks ber-kan dibentuk dengan proses, mula-mula pada bentuk dasar
diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks –kan.
Verba berklofiks ber-kan juga tidak banyak. Di antara yang tidak
banyak itu adalah verba:
Ø Verba
Bersufiks –kan
Dalam
prosesnya, sufiks –kan, bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna
(+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang
berobjek dua.
1. Verba
Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′menjadi′. Apabila bentuk dasarnya memiliki
komponen makna (+ keadaan) atau (+ sifat khas). Contoh: tenangkan, artinya
′jadikan tenang′.
2. Verba
Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′jadikan berada di′. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ tempat) atau (+ arah). Contoh: pinggirkan,
artinya ′jadikan berada di pinggir′.
3. Verba
Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan untuk orang lain′. Apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Contoh:
bukakan, artinya ′lakukan buka untuk (orang lain) ′.
4. Verba
Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan akan′. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
Contoh:lemparkan, artinya ′lakukan lempar akan′.
5. Verba
Bersufiks -kan memiliki makna gramatikal ′bawa masuk ke′. Apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ ruang). Contoh: asramakan, artinya ′bawa
masuk ke asrama′.
Ø Verba
Bersufiks –i
Verba bersufiks –i
adalah verba transitif, yang berlaku juga sebagai pangkal (stem) dalam
pembentukan verba inflektif. Verba bersufiks –i digunakan dalam:
-
Kalimat imperatif. Contoh:tolong gulai
teh ini!
-
Kalimat pasif yang predikatnya berpola:
(aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran perbuatan.
Contoh:kemarin beliau sudah kami hubungi.
-
Keterangan tambahan pada subjek atau
objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh: desa yang akan
kita kunjungi berada di balik bukit itu.
1. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′berulang kali′. Apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Contoh: pukuli, artinya
′pekerjaan pukul dilakukan berulang kali′.
2. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′tempat′. Apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ tempat). Misalnya:datangi, artinya ′datang di ... ′.
3. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′tempat′
4. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′merasa sesuatu pada′
5. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′beri atau bubuh pada′
6. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′sebabkan atau jadikan′
7. Verba
bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′lakukan pada
Ø Verba
Berprefiks per-
Verba
berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba
inflektif.
1. Verba
berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′jadikan lebih′
2. Verba
berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′anggap sebagai′ atau ′jadikan′
3. Verba
berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′bagi′
Ø Verba
Berkonfiks per-kan
Verba
berkonfiks per-kan adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan
verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks di-, atau berprefiks ter-).
1. Verba
berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′jadikan bahan per-an
2. Verba
berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′lakukan supaya (dasar) ′
3. Verba
berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′jadikan me-′
4. Verba
berkonfiks per-kan memiliki makna granatikal ′jadikan ber-′
Catatan;
Verba
berkonfiks per-kan jumlahnya tidak banyak. Di antara yang tidak banyak itu
adalah:
Ø Verba
Berkonfiks per-i
Verba
berkonfiks per-i adalah verba yang dapat menjadi pamgkal dalam pembentukan
verba inflektif (berprefiks me- inflektif, di- inflektif, atau ter- inflektif).
1. Verba
berkonfiks per-i memiliki makna gramatikal ′lakukan supaya jadi′
2. Verba
berkonfiks per-i memiliki makna gramatikal ′lakukan (dasar) pada objeknya′
Ø Verba
Berprefiks me-
Prefiks
me- seperti sudah dibicarakan, dapat berbentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-,
dan menge-.Bentuk atau alomorf me- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai
dengan fonem r, l, w, y, m, n, ny, dan ng.
Bentuk
atau alomorf mem- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem b, p,
f , dan v. Dengan catatan fonem b, f, dan v tetap berwujud, sedangkan fonem p
tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi nasal dari prefiks itu.
Di
sini perlu dicatat dalam kenyataan bahasa ada sejumlah kata, terutama yang
berasal dari bahasa asing, yang meskipun diawali dengan fonem p tetapi tidak
diluluhkan. Perhatikan contoh:
Mempesonakan atau Memesonakan
Mempedulikan Memedulikan
Mempengaruhi Memengaruhi
Bentuk men- digunakan
apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem d dan t. Dengan catatan fonem d
tetap diwujudkan sedangkan fonem t tidak diwujudkan melainkan disenyawakan
dengan bunyi nasal yang ada pada prefiks tersebut.
Dalam bahasa
keseharian, terutama di Jakarta, ada sejumlah kata berprefiks me-, tetapi fonem
t pada awal bentuk dasarnya tidak diluluhkan atau disenyawakan, seperti
mentolerir, mentradisi, mentraktor dan sebagainya.
Bentuk meny- digunakan
apabila fonem awal bentuk dasarnya adalah fonem c, j dan s. Dengan catatan
dalam bahasa tulis bunyi ny pada prefiks itu diganti atau dituliskan dengan
huruf n pada dasar yang dengan fonem c dan j, sedangkan yang dimulai dengan
fonem s, fonem s-nya diluluhkan
Betuk meng- digunakan
apabila bentuk dasarnya mulai dengan fonem k, g, h, kh, a, z, e, dan o. Dengan
catatan fonem k tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan nasal yang ada
pada prefiks itu, sedangkan fonem-fonem yang lain tetap diwujudkan.
Bentuk menge- digunakan
apabila bentuk dasarnya terdiri dari sebuah suku kata. Contoh:
• Verba
Berprefiks me- inflektif
Bentuk dasar atau
pangkal verba berprefiks me- inflektif memiliki komponen makna (+ tindakan) dan
(+ sasaran). Bentuk dasar atau pangkal dalam pembentukan verba inflektif,
berbentuk morfem dasar atau akar juga termasuk verba bersufiks –kan, bersufik
–i, berprefiks per-, berkonfiks per-kan dan berkonfiks per-i.
- Verba
berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ′melakukan (dasar)′ apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
- Verba
berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ′melakukan kerja dengan alat′ apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ alat)
- Verba
berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ′melakukan kerja dengan bahan′ apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ bahan).
-
Verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ′membuat dasar′ apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ benda hasil)
• Verba
Berprefiks me- derivative
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman)
atau (+ isapan).
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal mengeluarkan (dasar) apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (bunyi) atau (+ suara).
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal mengeluarkan (dasar) apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (bunyi) atau (+ suara).
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal menjadi seperti apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ sifat khas).
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman)
atau (+ isapan).
- Verba
berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman)
atau (+ isapan).
Ø Verba
Berprefiks di-
Ada dua macam verba berprefiks di-, yaitu verba
berprefiks di- inflektif dan verba berprefiks di- derivatif.
• Verba
berprefiks di- inflektif adalah verba pasif. Tindakan dari verba berprefiks me-
inflektif. Maka makna gramatikalnya adalah kebalikan dari bentuk aktif verba
berprefiks me- inflektif.
• Verba
berprefiks di- derivatif sejauh data yang diperoleh hanya ada kata dimaksud,
yang lain tidak ada.
Ø Verba
Berprefiks ter-
Ada dua macam verba berprefiks ter-, yaitu verba
berprefiks di- inflektif dan verba berprefiks ter- derivatif.
• Verba
berprefiks ter- inflektif
Verba berprefiks ter-
inflektif adalah verba pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif. Makna
gramatikal verba berprefiks ter- inflektif, selain sebagai kebalikan pasif
keadaan dari verba berprefiks me- inflektif, juga memiliki makna gramatikal.
- dapat
/ sanggup.
- tidak
sengaja.
- sudah
terjadi.
• Verba
berprefiks ter- derivative
Verba berprefiks ter-
derivatif memiliki makna gramatikal:
- paling.
- dalam
keadaan.
- terjadi
dengan tiba-tiba.
Ø Verba
Berprefiks ke-
Verba berprefiks ke-
digunakan dalam bahasa ragam tidak baku. Fungsi dan makna gramatikalnya sepadan
dengan verba berprefiks ter-. Jadi, bentuknya sebagai berikut:
Makna gramatikal yang
dimiliki, antara lain:
- tidak
sengaja.
- dapat
di.
- kena
(dasar).
Ø Verba
Berkonfiks ke-an
Verba berkonfiks ke-an
termasuk verba pasif, yang tidak dapat dikembalikan ke dalam verba aktif,
seperti verba pasif di- dan verba pasif ter-.
•
Verba berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′terkena, menderita, mengalami
(dasar) ′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ peristiwa alam)
atau (+ hal yang tidak enak).
• Verba
berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′agak (dasar)′ apabila bentuk
dasarnya memiliki komponen makna (+ warna).