Kamis, 29 Desember 2016

Afiksasi pembentukan verba

Afiksasi: pembentukan verba
Afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina maupun yang berkategori ajektiva. Ada beberapa afiks-afiks verba yaitu:
1.      Verba berprefiks ber-
a.       Morfem dasar terikat contohnya bertempur bentuk dasarnya yang berupa morfem dasar terikat dari tempur.
b.      Morfem dasar bebas contohnya berladang bentuk dasarnya yang berupa morfem bebas ladang.
c.       Bentuk turunan berafiks contohnya berpakaian bentuk dasarnya pakaian.
d.      Bentuk turunan reduplikasi contohnya berlari-lari bentuk dasar lari-lari.
e.       Bentuk turunan hasil komposisi contohnya berjual beli bentuk dasarnya jual beli.
2.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mempunyai (dasar)’ dan ‘ada (dasar)nya. Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+benda), (+milik), dan atau (+bagian). Contohnya : berayah ‘mempunyai ayah’
3.      Verba berprefiks ber- meliliki makna gramatikal ‘memakai’ atau ‘mengenakan’. Apabila bentuk dasarnya mempunya komponen makna (+pakaian) atau (+perhiasan). Contohnya : berkebaya ‘memakai kebaya’
4.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘megendarai’, menumpang’ atau ‘naik’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kendaraan) Contohnya: bersepeda ‘mengendarai sepeda’.
5.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘berisi’ atau ‘mengandung’.         Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), (+dalaman), (+kandungan )Contoh: beracun ‘mengandung kuman’.
6.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengeluarkan’ atau ‘menghasilkan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+hasil) atau (+keluar). Contoh : bertelur ‘mengeluarkan telur’.
7.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengusahakan’ atau ‘mengupayakan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+bidang usaha). Contoh : beternak ‘ mengusahakan ternak’.
8.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘melakukan kegiatan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+banda) dan (+kegiatan). Contoh: berdebat ‘melakukan debat’.
9.      Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengalami’ atau ‘berada dalam keadaan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+perasaan batin). Contoh:bergembira ‘dalam keadaan gembira’.
10.  Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘kumpulan’ atau ‘kelompok’. Apabila bentuk dasarnyamemiliki komponen makna (+ jumlah) atau (+ hitungan).contoh : berdua ′kumpulan dari dua (orang)′.
11.  Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′memberi′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda) dan (+ berian). contoh :bersedekah ′memberi sedekah′.
Catatan:
Ada sejumlah kata berprefiks ber- yang tidak bermakna gramatikal, melainkan bermakna idiomatikal. Misalnya:
-          berpulang dengan makna ′meninggal′.
-          bersalin dengan makna ′melahirkan′.
-          bertekuk lutut dengan makna ′menyerah′.
-          bertolak dengan makna ′melakukan perjalanan′.
Ø  Verba Berkonfiks dan Berklofiks Ber-an
Verba berbentuk ber-an seperti pada kata bermunculan dan berpakaian memiliki dua macam proses pembentukan. Pertama, yang berupa konfiks, artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu diimbuhkan secara bersamaan sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Kedua, yang berupa klofiks artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu tidak diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah dasar.         
1.      Verba berkonfiks ber-an  memiliki makna gramatika ‘banyak serta tidak teratur’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak). Contoh :berlarian ′banyak yang berlari dan tidak teratur′.
2.      Verba berkonfiks ber-an memiliki makna ‘saling’ atau ‘berbalasan’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak). Misalnya: bermusuhan ′saling memusuhi′.
3.      Verba berkonfiks ber-an memiliki makna gramatika ‘saling berada di’. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+ letak), (+ tempat). Misalnya:bersebelahan ′saling berada di sebelah′.

Catatan
Verba berkonfiks atau berklofiks ber-an jumlahnya tidak banyak. Di  antara yang tidak banyak itu terdapat pada verba-verba:




Ø  Verba berklofiks ber-kan
Verba berklofiks ber-kan dibentuk dengan proses, mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks –kan.

            Verba berklofiks ber-kan juga tidak banyak. Di antara yang tidak banyak     itu adalah verba:



Ø  Verba Bersufiks –kan
Dalam prosesnya, sufiks –kan, bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua.
1.      Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′menjadi′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan) atau (+ sifat khas). Contoh: tenangkan, artinya ′jadikan tenang′.
2.      Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′jadikan berada di′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tempat) atau (+ arah). Contoh: pinggirkan, artinya ′jadikan berada di pinggir′.
3.      Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan untuk orang lain′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Contoh: bukakan, artinya ′lakukan buka untuk (orang lain) ′.
4.      Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan akan′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Contoh:lemparkan, artinya ′lakukan lempar akan′.
5.      Verba Bersufiks -kan memiliki makna gramatikal ′bawa masuk ke′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ ruang). Contoh: asramakan, artinya ′bawa masuk ke asrama′.
Ø  Verba Bersufiks –i
Verba bersufiks –i adalah verba transitif, yang berlaku juga sebagai pangkal (stem) dalam pembentukan verba inflektif. Verba bersufiks –i digunakan dalam:
-          Kalimat imperatif. Contoh:tolong gulai teh ini!
-          Kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran perbuatan. Contoh:kemarin beliau sudah kami hubungi.
-          Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh: desa yang akan kita kunjungi berada di balik bukit itu.
1.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′berulang kali′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Contoh: pukuli, artinya ′pekerjaan pukul dilakukan berulang kali′.
2.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′tempat′. Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tempat). Misalnya:datangi, artinya ′datang di ... ′.
3.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′tempat′
4.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′merasa sesuatu pada′
5.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′beri atau bubuh pada′
6.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′sebabkan atau jadikan′
7.      Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′lakukan pada
Ø  Verba Berprefiks per-
Verba berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif.
1.      Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′jadikan lebih′
2.      Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′anggap sebagai′ atau ′jadikan′
3.      Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ′bagi′
Ø  Verba Berkonfiks per-kan
Verba berkonfiks per-kan adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks di-, atau berprefiks ter-).
1.      Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′jadikan bahan per-an
2.      Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′lakukan supaya (dasar) ′
3.      Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ′jadikan me-′
4.      Verba berkonfiks per-kan memiliki makna granatikal ′jadikan ber-′
Catatan;
Verba berkonfiks per-kan jumlahnya tidak banyak. Di antara yang tidak banyak itu adalah:
Ø  Verba Berkonfiks per-i
Verba berkonfiks per-i adalah verba yang dapat menjadi pamgkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me- inflektif, di- inflektif, atau ter- inflektif).
1.      Verba berkonfiks per-i memiliki makna gramatikal ′lakukan supaya jadi′
2.      Verba berkonfiks per-i memiliki makna gramatikal ′lakukan (dasar) pada objeknya′
Ø  Verba Berprefiks me-
Prefiks me- seperti sudah dibicarakan, dapat berbentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-.Bentuk atau alomorf me- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem r, l, w, y, m, n, ny, dan ng.
Bentuk atau alomorf mem- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem b, p, f , dan v. Dengan catatan fonem b, f, dan v tetap berwujud, sedangkan fonem p tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi nasal dari prefiks itu.
Di sini perlu dicatat dalam kenyataan bahasa ada sejumlah kata, terutama yang berasal dari bahasa asing, yang meskipun diawali dengan fonem p tetapi tidak diluluhkan. Perhatikan contoh:
Mempesonakan           atau     Memesonakan
Mempedulikan                     Memedulikan
Mempengaruhi                         Memengaruhi
Bentuk men- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem d dan t. Dengan catatan fonem d tetap diwujudkan sedangkan fonem t tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan bunyi nasal yang ada pada prefiks tersebut.
Dalam bahasa keseharian, terutama di Jakarta, ada sejumlah kata berprefiks me-, tetapi fonem t pada awal bentuk dasarnya tidak diluluhkan atau disenyawakan, seperti mentolerir, mentradisi, mentraktor dan sebagainya.
Bentuk meny- digunakan apabila fonem awal bentuk dasarnya adalah fonem c, j dan s. Dengan catatan dalam bahasa tulis bunyi ny pada prefiks itu diganti atau dituliskan dengan huruf n pada dasar yang dengan fonem c dan j, sedangkan yang dimulai dengan fonem s, fonem s-nya diluluhkan
Betuk meng- digunakan apabila bentuk dasarnya mulai dengan fonem k, g, h, kh, a, z, e, dan o. Dengan catatan fonem k tidak diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan nasal yang ada pada prefiks itu, sedangkan fonem-fonem yang lain tetap diwujudkan.
Bentuk menge- digunakan apabila bentuk dasarnya terdiri dari sebuah suku kata. Contoh:
           Verba Berprefiks me- inflektif
Bentuk dasar atau pangkal verba berprefiks me- inflektif memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran). Bentuk dasar atau pangkal dalam pembentukan verba inflektif, berbentuk morfem dasar atau akar juga termasuk verba bersufiks –kan, bersufik –i, berprefiks per-, berkonfiks per-kan dan berkonfiks per-i.
-           Verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal  ′melakukan (dasar)′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
-           Verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal  ′melakukan kerja dengan alat′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ alat)
-           Verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal  ′melakukan kerja dengan bahan′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ bahan).
-           Verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal  ′membuat dasar′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ benda hasil)
           Verba Berprefiks me- derivative
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman) atau (+ isapan).
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal mengeluarkan (dasar) apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (bunyi) atau (+ suara).
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal mengeluarkan (dasar) apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (bunyi) atau (+ suara).
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal menjadi seperti apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ sifat khas).
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman) atau (+ isapan).
-           Verba berprefiks me- derivatif memiliki makna gramatikal makan, minum, mengisap apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ makanan) atau (+ minuman) atau (+ isapan).
Ø  Verba Berprefiks di-
Ada dua macam verba berprefiks di-, yaitu verba berprefiks di- inflektif dan verba berprefiks di- derivatif.
           Verba berprefiks di- inflektif adalah verba pasif. Tindakan dari verba berprefiks me- inflektif. Maka makna gramatikalnya adalah kebalikan dari bentuk aktif verba berprefiks me- inflektif.
           Verba berprefiks di- derivatif sejauh data yang diperoleh hanya ada kata dimaksud, yang lain tidak ada.
Ø  Verba Berprefiks ter-
Ada dua macam verba berprefiks ter-, yaitu verba berprefiks di- inflektif dan verba berprefiks ter- derivatif.

           Verba berprefiks ter- inflektif
Verba berprefiks ter- inflektif adalah verba pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif. Makna gramatikal verba berprefiks ter- inflektif, selain sebagai kebalikan pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif, juga memiliki makna gramatikal.
-           dapat / sanggup.
-           tidak sengaja.
-           sudah terjadi.
           Verba berprefiks ter- derivative
Verba berprefiks ter- derivatif memiliki makna gramatikal:
-           paling.
-           dalam keadaan.
-           terjadi dengan tiba-tiba.
Ø  Verba Berprefiks ke-
Verba berprefiks ke- digunakan dalam bahasa ragam tidak baku. Fungsi dan makna gramatikalnya sepadan dengan verba berprefiks ter-. Jadi, bentuknya sebagai berikut:
Makna gramatikal yang dimiliki, antara lain:
-           tidak sengaja.
-           dapat di.
-           kena (dasar).
Ø  Verba Berkonfiks ke-an
Verba berkonfiks ke-an termasuk verba pasif, yang tidak dapat dikembalikan ke dalam verba aktif, seperti verba pasif di- dan verba pasif ter-.
           Verba berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′terkena, menderita, mengalami (dasar) ′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ peristiwa alam) atau (+ hal yang tidak enak).
           Verba berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′agak (dasar)′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ warna).