Hakikat
morfologi
Secara
etimologi kata morfologi berasal dari kata “morf”
yang berarti bentuk dan “logi” yang
berarti ilmu. Menurut kridalaksana
dalam kajian linguistikMorfologi berati
ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara umum. Sedangkan menurut chaer, 2008 dalam bukunya yang
berjudul morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan proses), morfologi adalah ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata.
Serta semua satuan bentuk sebelum menjadi kata. Yakni morfem dengan segala
bentuk dan jenisnya perlu dibicarakan dan pembicaraan itu mengenai komponen
komponen atau unsur pembentuk kata yaitu morfem. Baik morfem dasar maupun
morfem afiks, dengan alat proses pembentuk kata seperti afiks dalam proses
pembentukan kata melalui proses afiksasi.
Dapat disimpulkan bahwasannya
hakikat morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk dan pembentukan
kata yang didalamnya juga mencakup seluk-beluk bahasa secaraumum, serta melalui
sebuah proses. Ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata dalam bentuk
dan makna sesuai dengan keperluan dalam satu tindak pertuturan.
Ø Identifikasi morfem
Abdul
Chaer 2008 dalam bukunya yang berjudul morfologi Bahasa Indonesia (pendekatan
proses) menulis tentang identifikasi morfem, bahwa untuk menetapkan sebuah
bentuk adalah morfem atau bukan didasarkan
pada kriteria bentuk dan makna itu. Ada beberapa hal yang dapat dipedomani
untuk menentukan morfem yaitu :
1. Dua
bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang sama, merupakan sebuah morfem.
Contoh
:
-
Tahun 2016 Fatmah menikah
-
Tahun depan dia lulus SMA.
Kata
Tahun pada 2 kalimat diatas memiliki makna yang sama dengan bentuk yang sama
sehingga Tahun pada dua kalimat tersebut adalah sabuah morfem yang sama.
2. Dua
bentuk yang sama memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda,
-
Bank Indonesia memberi bunga 1,5 %
pertahun
-
Dia bunga desa di kampungnya.
Kata
bunga pada dua kalimat tersebut bentuknya sama tapi maknanya berbeda jadi
merupakan dua morfem yang berbeda.
3. Dua
bentuk yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama merupakan dua morfem yang
berbeda.
Contoh
:
-
Ayah pergi ke Medan
-
Bapak baru pulang dari Medan
Kata
Ayah dan Bapak bentuknya berbeda tapi mempunyai makna yang sama. Merupakan dua
morfem yang berbeda.
4. Bentuk-bentuk
yang mirip (berbeda sedikit) tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang
sama, asal perbedaan bentuk itu dapat di jelaskan secara fonologis.
Contoh
:
-
me- lihat => melihat
-
Mem-bina => membina
5. Bentuk
yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya adalah sebuah morfem.
Contoh
:
Bentuk
bugar pada segar bugar
6. Bentuk
yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna
yang sama merupakan morfem yang sama.
Contoh
:
-
Membaca
-
Bacaan
-
Pembacaan
Bentuk baca pada kata
diatas adalah morfem yang sama.
7. Bentuk
yang muncul berulang-ulang pada satuan bahasa (klausa, kalimat) apabila
maknanya berbeda secara polisemi adalah morfem yang sama.
Contoh
:
-
Kepala jarum itu terbuat dari plastik
-
Ayahnya seorang kepala rumah tangga
Kata
kepala diatas adalah morfem yang sama.
Ø Alomorf dan Morf
Abdul Chaer 2008 dalam buku morfologi
Bahasa Indonesia (pendekatan Bahasa) menulis bahwa morfem adalah bentuk
abstrak, morfem hanya sebuah konsep dan bentuk nyata dari morfem adalah
Alomorf. Alomorf bersifat nyata/ ada.
Pada umumnya sebuah morfem memiliki sebuah alomorf. Namun, ada juga morfem yang
di realisasikan dalam beberapa kalimat alomorf.
Ada pada istilah morf, morf berarti
bentuk yang belum diketahui statusnya, apakah sebagai morfem atau alomorf.
Wujud fisik morf sama dengan wujud fisik alomorf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar